Tentang
Kalian
Ini adalah rekam jejak masa
lalu, sebuah sejarah dalam hidupku yang merekam jejak teman-temanku. Kisah ini
berawal dari pertemuan pertamaku hingga akhir kisah yang belum tahu dimana
ujungnya. Teman adalah ruang yang bisa membuatku menyatu disana, membuatku lupa
seberapa lama waktu telah berlalu.
Perjumpaan ini berawal dari aku yang
masih berada di madrasah. Kelas satuku di madrasah berjalan biasa, seperti aku
yang sebelum-sebelumnya. Sendiri, hanya aku dan diriku, tapi bukan berarti aku
tidak bersosialisasi. Aku seperti orang pada umumnya. Berjumpa, ngobrol, terus
kelar. Kelas satu madrasahku selesai disitu. Tak ada rekam
jejak yang istimewa.
Tahun keduaku di madrasah diawali dengan
perkenalanku dengan seseorang bernama Kiki. Awalnya kami teman dekat
(anggapanku), tapi ternyata pikiranku salah. Kami hanya teman yang dekat bukan
teman dekat. Dari sini aku belajar satu hal, kita bisa menjadi teman bukan
karena satu persamaan, tapi karena banyaknya perbedaan. Ketika kita berteman
karena persamaan, menurutku itu hanya berjalan sementara, karena saat kita
sudah tak memiliki persamaan itu, kita tak akan nyaman satu sama lain. Yasudah
begitu saja terus kelar.
Selesai tahun ke dua di madrasah, aku naik kelas
tiga. Semua anak sekolah tahun ketiga selalu disibukkan dengan belajar untuk ujian tingkat akhir. Dari sibuknya
belajar dan padatnya kegiatan belajar inilah aku mulai dekat dengan mereka.
Mereka adalah Maman, Mumun, Cecep, Dono, Wiwi, Gigi, dan Yaya. Tak tahu pasti
bagaimana kami bisa dekat. Banyak sekali hal yang telah kami lalui, banyak sekali cerita
yang telah kami ukir, bahkan tak jarang pertengkaran itu terjadi. Banyak kepala mebuat kami sulit untuk
menyatukan pikiran, tapi perbedaan diantara kami bisa saling melengkapi. Hingga
sekarang kami masih bersama, yah walaupun jarak dan waktu membuat kami berada
di tempat yang berbeda, tapi kedekatan kami telah membuat tali-tali saling
berikatan, serasa kami saling dekat satu sama lain.
Dimanampun kami berada, kami masih besama berjuang mewujudkan mimpi. Setelah lulus dari madrasah jalan cerita ini berlanjut ke tingkat
berikutnya. Saat aku masuk SMA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar